Pariwisata
Membangun Wajah Baru Turisme
Tahun 2020 disebut sebagai tahun terburuk dalam sejarah pariwisata. Namun, setelah meluluhlantakkan turisme tahun lalu, pandemi Covid-19 membuka peluang untuk membangun wajah pariwisata nasional ke depan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_16326489_115_0.jpeg)
Wisatawan berfoto di puncak bukit di Pulau Padar dengan latar belakang teluk-teluk yang ada di pulau yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 31 Agustus 2015.
Organisasi Pariwisata Dunia PBB menyebut 2020 sebagai tahun terburuk dalam sejarah pariwisata. Secara global, jumlah kedatangan internasional anjlok 74 persen atau 1 miliar orang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan pembatasan perjalanan akibat Covid-19. Akan tetapi, setelah segenap keterpurukan akibat pandemi, pariwisata ke depan diprediksi akan tumbuh semakin berkualitas dan berkelanjutan.
Jatuhnya perjalanan internasional tahun lalu mewakili perkiraan kerugian 1,3 triliun dollar AS dalam pendapatan ekspor. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO), angka itu lebih dari 11 kali kerugian yang tercatat selama krisis ekonomi global tahun 2009.