logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPenghidupan Kembali Wisata...
Iklan

Penghidupan Kembali Wisata Kampung Pecinan Kapasan Surabaya

Filosofi kelembutan kapas menginspirasi warga peranakan Tionghoa di Kapasan Dalam, Surabaya, Jawa Timur, menolak terpuruk karena situasi pandemi Covid-19 dan mencoba bangkit dengan program Wisata Kampung Pecinan Kapasan.

Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EOMMXg93WQ0lLlfo8HrpWSvlwMw=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fb1aa7b89-cf7c-4bf8-ad3b-d398b9e2ae6a_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Wargamelewati Mural di Kampung Pecinan Kapasan Dalam di Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/2/2021). Kampung Pecinan tersebut kini terus berbenah agar layak jadi destinasi wisata. Selain rumah tua, klenteng, di kampung tersebut juga dibuat banyak mural bertema tionghoa.

Pandemi Covid-19 turut memukul kepariwisataan sehingga menjerumuskan masyarakat yang bergantung pada sektor tersebut ke jurang kemiskinan. Namun, dengan filosofi kelembutan kapas, warga peranakan di Kapasan Dalam, Surabaya, Jawa Timur, menolak terpuruk dan mencoba bangkit dengan program Wisata Kampung Pecinan.

Spanduk bertuliskan Selamat Datang Wisata Kampung Pecinan Kapasan Surabaya membentang pada dinding dekat gerbang Jalan Kapasan Dalam III, Kapasan, Simokerto, Surabaya, Jumat (19/2/2021) atau sepekan dari Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili.

Editor:
agnespandia
Bagikan