logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBiaya Ekspor dari Bitung...
Iklan

Biaya Ekspor dari Bitung Tinggi karena Mekanisme Pasar

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara mendesak pemerintah pusat untuk membuat regulasi tegas agar rencana menjadikan Bitung sebagai pelabuhan simpul untuk ekspor dapat terealisasi.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tRs74PwmJ5ZtHwmSmlDcb-sJIP4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC06910_1562842543.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Pelabuhan Bitung di Kota Bitung, Sulawesi Utara, dilihat dari perbukitan, Senin (17/6/2019).

MANADO, KOMPAS β€” Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara mendesak pemerintah pusat untuk membuat regulasi tegas agar rencana menjadikan Bitung sebagai pelabuhan simpul untuk ekspor dapat terealisasi. Tiga tahun terakhir, para eksportir harus menanggung biaya pengiriman peti kemas yang terlampau tinggi akibat mekanisme pasar.

Dihubungi dari Manado, Rabu (10/2/2021), Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Darwin Muksin mengatakan, penghambat pelayaran ekspor langsung dari Bitung tak kunjung teratasi, yaitu biaya peti kemas yang terlalu mahal dan kurangnya muatan ekspor.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan