Konsep Penerima Elpiji Bersubsidi Belum Jelas
Dua harga berbeda untuk komoditas yang sama rawan menyebabkan penyelewengan. Pengendalian distribusi elpiji 3 kilogram terus didorong agar subsidi elpiji benar-benar tepat sasaran.
JAKARTA, KOMPAS β Konsep atau pedoman penerima subsidi elpiji 3 kilogram masih belum jelas sehingga rawan menimbulkan penyelewengan di lapangan. Selisih harga elpiji bersubsidi dengan yang nonsubsidi sebesar Rp 5.300 per kilogram turut mendorong timbulnya praktik penyelewengan tersebut. Sementara rencana distribusi tertutup oleh pemerintah belum memberikan kejelasan.
Direktur Pertamina Trading dan Komersialisasi Masβud Khamid, Selasa (9/2/2021), mengatakan, konsumsi elpiji 3 kilogram di Indonesia terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2020, konsumsi elpiji bersubsidi tersebut mencapai 7,14 juta ton dan diperkirakan naik menjadi 7,5 juta ton pada 2021. Konsumen terbesar datang dari sektor rumah tangga, yakni 74,4 persen, dan disusul pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar 16,8 persen.