logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊOkupansi Tergolek Jelang Imlek...
Iklan

Okupansi Tergolek Jelang Imlek di Surabaya

Pandemi Covid-19 yang belum mereda terus menekan kinerja pariwisata perhotelan di Surabaya, Jawa Timur. Menyambut Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, perhotelan mencoba berbagai cara untuk bangkit meski diliputi keraguan.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bE1xRs-7AUude9ow1vX0kXViSUU=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200325ETAA_1585126290.jpeg
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA

Pandemi Covid-19 sejak pertengahan Maret 2020 di Jawa Timur mengakibatkan kinerja sektor perhotelan ambruk. Okupansi sepanjang 2020 hanya 35,3 persen yang terjun bebas dari tahun sebelumnya 62,8 persen. Hotel kini sepi dari tamu dan acara, seperti terlihat di Hotel Santika Pandegiling, Surabaya.

SURABAYA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 yang belum mereda terus menekan kinerja pariwisata sektor perhotelan di Surabaya, Jawa Timur. Menyambut Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, Jumat (12/2/2021), perhotelan mencoba berbagai cara untuk meningkatkan keterisian meski diselimuti keraguan dan ketidakpastian.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat keterisian atau okupansi perhotelan selama 2020 hanya 35,3 persen. Jumlah ini terjun bebas dari tahun sebelumnya 62,8 persen. Pada 2018, okupansi 61,7 persen. Penurunan okupansi jelas akibat pukulan telak serangan Covid-19 sejak 17 Maret 2020 yang hingga kini belum mereda.

Editor:
agnespandia
Bagikan