logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKisah Bisnis Buku
Iklan

Kisah Bisnis Buku

Di tengah pandemi, industri buku yang telah berhasil beradaptasi dengan zaman tinggal melaju saja. Mereka yang masih tertinggal menjadikan pandemi ini sebagai momen mengembangkan bisnis buku secara luring dan daring.

Oleh
hendriyo widi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uxx_3iZdKh8lAdRz24-caoBS_oo=/1024x578/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201022cokd-gramedia-gatsu-denpasar_1603362917.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Toko Buku Gramedia di kawasan Jalan Gatot Subroto Tengah, Kota Denpasar, Bali, kembali dibuka, Kamis (22/10/2020), setelah sebelumnya tutup karena penerapan kebijakan pembatasan sosial guna mencegah penularan Covid-19.

Kisah tentang buku tak sekadar soal literasi, inspirasi, dan transfer ilmu. Kisah tentang buku juga merupakan kisah bisnis dan ekonomi kreatif. Kisahnya turut bertaut dengan perkembangan teknologi dan bahkan pandemi Covid-19.

Jauh sebelum pandemi, perkembangan teknologi digital mengubah lanskap bisnis atau industri buku global. Buku tak hanya merupa dalam wujud fisik, tetapi juga buku digital (e-book). Perkembangan aneka perangkat elektronik pembaca buku digital yang dimotori Amazone dengan Kindle-nya sejak 2007 semakin menyemarakkan transformasi industri buku. Bahkan, pada November 2019, Xiaomi meluncurkan Xiaomi MIReader E-Book untuk menyaingi Kindle.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan