logo Kompas.id
›
Ekonomi›Produk Tuna Ramah Lingkungan...
Iklan

Produk Tuna Ramah Lingkungan Indonesia Diakui Dunia

Tuna sirip kuning dan cakalang Indonesia yang ditangkap dengan pancing ulur dan huhate mendapat pengakuan dunia sebagai produk ramah lingkungan. Capaian itu perlu terus diikuti manajemen pengelolaan berkelanjutan.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aAQlf1RO6SMj21WzbH6EVkaeQ_g=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fa862d06a-b4e2-4c2b-8cde-4d1bb2948258_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja borongan memilah-milah ikan tuna berdasarkan ukurannya saat membongkar ikan dari lambung kapal nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2020). Menurut data pengelola pelabuhan, saat ini gudang penyimpanan ikan di dalam kawasan Pelabuhan Nizam Zachman sudah terisi 67 persen dari kapasitas total yang mencapai 154.000 ton.

JAKARTA, KOMPAS â€” Produk perikanan tuna hasil tangkapan dengan pancing ulur (hand line) dan huhate (pole and line) Indonesia meraih sertifikasi standar global untuk perikanan berkelanjutan. Sertifikasi internasional itu diharapkan menaikkan posisi tawar dan harga jual tuna Indonesia di pasar global.

Sertifikat diterbitkan Marine Stewardship Council (MSC), organisasi lingkungan nirlaba, pada 26 Januari 2021. Sertifikasi itu melalui proses penilaian NFS International, serta konsultasi yang melibatkan Komisi Perikanan Wilayah Pasifik Barat dan Tengah (WCPFC), organisasi internasional dalam pengelolaan dan pelestarian tuna dunia.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan