logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHantaman Badai Pengangguran...
Iklan

Hantaman Badai Pengangguran Jawa Timur

Pengangguran di Jawa Timur kurun 2020 bertambah 466.000 orang. Situasi ini merupakan dampak pandemi Covid-19 (Coronavirus disease 2019) yang disebabkan virus korona jenis baru (SARS-CoV-2).

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R1g07DuGjWlqeEt9L8AiZ1l967Y=/1024x635/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F87f80ce3-4864-40e1-88ce-6aa4d286607d_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Informasi harga di pusat oleh-oleh wisata religi Sunan Ampel di kawasan Ample, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/1/2021). Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berdampak pada jumlah pengunjung wisata religi Sunan Ampel. Pada kondisi normal, dalam satu hari kawasan tersebut bisa didatangi peziarah hingga 10.000 orang dan kini hanya 1.000 orang.

Pengangguran di Jawa Timur kurun 2020 bertambah sekitar 466.000 orang. Situasi ini merupakan dampak pandemi Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2). Wabah atau pagebluk menghantam aspek kesehatan dilihat dari tingkat kematian serta mengguncang perekonomian, terutama terlihat dari penambahan warga yang tidak bisa bekerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat jumlah angkatan kerja mendekati 22,3 juta jiwa atau 54,8 persen dari populasi berdasarkan sensus 2020 yang hampir 40,7 juta jiwa. Dari 22,3 juta jiwa angkatan kerja, penduduk bekerja 21 juta jiwa. Dengan demikian, yang tidak bekerja atau menganggur 1,3 juta jiwa. Jumlah pengangguran bertambah 466.000 jiwa dibandingkan dengan 2019. Adapun pengangguran mencapai 5,8 persen dari angkatan kerja.

Editor:
agnespandia
Bagikan