logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndonesia Terdampak Pemulihan ...
Iklan

Indonesia Terdampak Pemulihan Populasi Sapi Australia

Langkah Australia memulihkan populasi sapi ternaknya berdampak ke pasar daging sapi di Indonesia. Harga daging sapi berangsur naik beberapa bulan terakhir. Sebagian pedagang memilih mogok jualan.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9ziDTpFRpCIuCdRJPvgrb-1todA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F63aa1542-c719-4564-acef-d71db61061c2_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Suasana sepi los daging sapi saat para pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Jakarta mogok berdagang di Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Aksi mogok selama tiga hari hingga Jumat (22/1/2021) itu dilakukan sebagai bentuk protes atas kenaikan harga sapi impor.

JAKARTA, KOMPAS β€” Australia tengah memulihkan populasi sapi ternaknya dengan mengurangi ekspor. Dampaknya, pasokan sapi ke Indonesia berkurang, lalu berimbas pada harga jual daging sapi di pasar-pasar tradisional di Tanah Air.

Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia Djoni Liano menyatakan, berdasarkan data yang dihimpunnya, ekspor sapi bakalan Australia diperkirakan turun dari 1,3 juta ekor tahun 2019 menjadi 900.000 ekor pada 2020. Sebanyak 60 persen di antaranya diserap Indonesia.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan