logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDarurat Literasi Pasar Modal
Iklan

Darurat Literasi Pasar Modal

Lonjakan jumlah investor domestik di pasar modal menunjukkan gairah masyarakat untuk berinvestasi. Momentum itu mesti dijaga agar pasar modal berkembang makin kuat, antara lain dengan meningkatkan literasi masyarakat.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/n8M4awnKg6ZBJjPsA3pzKtkrg-A=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fbc3d9f31-85ac-408e-9863-bdbd1474ecf6_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Tamu undangan dan pegawai Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengikuti seminar dalam rangka 23 tahun KSEI di Pasar Modal Indonesia dengan latar belakang pergerakan harga saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Jagat maya tengah dihebohkan oleh viralnya tangkapan layar berisi percakapan seorang investor ritel. Intinya, sang investor mengaku membeli saham dengan modal hasil berutang. Tak tanggung-tanggung, dia berutang ke 10 platform pinjaman daring senilai hampir Rp 200 juta.

Terlepas dari kontroversinya, kisah itu bisa jadi cermin soal minat masyarakat berinvestasi yang makin baik. Investasi saham bahkan telah menjadi bagian gaya hidup, terutama di kalangan generasi milenial. Dana masyarakat tak sekadar mengendap di bank di tengah pandemi Covid-19.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan