logo Kompas.id
›
Ekonomi›Ribuan Ternak di Daratan...
Iklan

Ribuan Ternak di Daratan Flores dan Sumba Mati Terserang Virus Demam Babi Afrika

ebanyak 1.600 ekor ternak babi di Flores Timur dan 665 ekor di Lembata Timur terserang African Swine Fever atau demam babi Afrika sejak November 2020 sampai hari ini.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VKd7pn7iNZrV5i27YGc1YMLJsDo=/1024x1336/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F30d2ac0c-6121-49dd-8e54-d5d03ee51353_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Sejumlah ternak babi milik warga mati, lalu siap dikuburkan di Lembata, Sabtu (16/1/2021). Dokumen Dinas Peternakan Lembata.

LARANTUKA, KOMPAS - Sebanyak 1.600 ekor ternak babi di Flores Timur dan 665 ekor di Lembata Timur mati terserang virus demam babi Afrika atau African Swine Fever sejak November 2020.  Jumlah ini belum termasuk kabupaten lain di Flores dan Sumba. Serangan demam babi Afrika (DBA) merupakan kedua kali setelah periode Desember 2019-Juli 2020.

Sekretaris  Dinas Peternakan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur Simon Nani dihubungi di Larantuka, Selasa (19/1/2021) mengatakan, hasil pemeriksaan di Laboratorium Balai Besar Veteriner di Denpasar November 2020 menyebutkan, spesimen babi yang dikirim Pemkab Flores Timur, dinyatakan positif terinveksi  African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika (DBA). Puncak kematian ternak babi  terjadi 19-24 Desember 2020.

Editor:
agnespandia
Bagikan