logo Kompas.id
EkonomiPemberdayaan Perempuan...
Iklan

Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera Diperkuat

Perempuan adalah motor penggerak ekonomi. Karena itu, penguatan kapasitas dan dukungan permodalan dalam menjalankan berbagai usaha sangat dibutuhkan, terutama di masa pandemi Covid-19.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/33mC3wq5V8lJ6Qzq-Fi3IHBCvU4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F9b750f7e-437e-4d49-a01c-629a610ccebb_jpg.jpg
KOMPAS/KHAERUL ANWAR

Pekerja perempuan tengah mengolah bahan baku minuman herbal ”serbat jahe” di Dusun Longserang Barat Selatan, Desa Langko, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/6/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Pemberdayaan perempuan kelompok prasejahtera, termasuk perempuan penyintas baik korban kekerasan, korban bencana, maupun perempuan kepala keluarga, mendapat perhatian dari pemerintah. Salah satunya dengan mendukung kegiatan usaha para perempuan tersebut agar bisa mandiri dan berkontribusi dalam pembangunan.

Untuk memastikan pemberdayaan perempuan berlanjut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memperkuat kerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Sebab, mayoritas nasabah PNM adalah perempuan, yang saat ini jumlahnya 7.830.000 perempuan yang tersebar di 4.500 lebih kecamatan dan lebih dari 425 kabupaten/kota di  34 provinsi.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan