logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKorupsi Mengancam Pemulihan...
Iklan

Korupsi Mengancam Pemulihan Ekonomi

Dalam situasi normal, korupsi berdampak negatif terhadap perekonomian, terlebih dalam krisis akibat pandemi saat ini. Praktik kotor pengelolaan anggaran menghambat pemulihan ekonomi.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/g93bmwMUL9PZe3qaiq8LxyWUsNA=/1024x675/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fe938c122-1108-45a6-a724-20a806f10f65_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pekerja proyek properti berjalan menuju tempat kerja mereka di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2020). Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia terdisrupsi pandemi Covid-19.

Pada pengujung tahun ini, publik kembali dibuat kecewa atas skandal korupsi bantuan sosial yang diduga melibatkan Menteri Sosial Juliari Batubara. Praktik korupsi di tengah pandemi tak hanya mencederai hati, tetapi juga menghambat pemulihan ekonomi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  menetapkan Juliari dan empat tersangka kasus dugaan suap bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek, Minggu (6/12/2020). Kasus itu bermula dari  pengadaan bantuan paket kebutuhan pokok di Kementerian Sosial senilai Rp 5,9 triliun dengan total 272 kontrak. KPK menduga ada kesepakatan fee dari tiap paket pekerjaan yang harus disetorkan rekanan kepada kementerian.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan