logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPendidikan Literasi...
Iklan

Pendidikan Literasi Memberdayakan Hidup Masyarakat NTT

Kemampuan berliterasi tak hanya dibutuhkan oleh anak-anak usia sekolah, tetapi juga petani dan peternak di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, agar mereka lebih memahami bidang yang sedang ditekuni.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fSvLuroiaJm1pyz5iqRLFK2P4DM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fb6434298-5a1d-416e-805c-33313def2ce2_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Okto Naitboho (memegang alat tugal) memimpin warga anggota Taman Bacaan Masyarakat Gading Taruna (TBM GT) Belo menanam jagung di lahan kering milik anggota TBM GT di Kelurahan Belo, Kota Kupang, Sabtu (19/12/2020).

KUPANG, KOMPAS β€” Kemampuan berliterasi dibutuhkan tidak hanya bagi anak-anak usia sekolah, tetapi juga masyarakat secara umum tanpa membedakan usia. Literasi bagi petani dan peternak di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, diperlukan agar mereka lebih memahami bidang yang sedang ditekuni. Kegagalan berusaha di bidang pertanian dan peternakan disebabkan masyarakat terjebak dalam tradisi lama, yang tidak menguntungkan secara ekonomi.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Okto Naitboho saat menanam jagung bersama kelompok literasi Taman Bacaan Masyarakat Gading Taruna (TBM GT) di Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Sabtu (19/12/2020), mengatakan, pemahaman sebagian masyarakat tentang literasi selama ini terbatas pada pendidikan anak usia dini sampai siswa sekolah menengah. Namun, literasi sesungguhnya untuk seluruh kalangan usia, profesi, dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

Editor:
agnespandia
Bagikan