logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBiaya Produksi Meningkat,...
Iklan

Biaya Produksi Meningkat, Efisiensi Operasi Menjadi Tuntutan

Lapangan minyak berusia puluhan tahun membutuhkan biaya produksi yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi digital bisa menjadi solusi untuk operasi yang lebih efisien di tengah kemerosotan harga minyak dunia.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/brlMKHc3P3IbGC_M6neQijYG7mk=/1024x673/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_11059579_42_0.jpeg
Kompas

Pekerja mengecek instalasi anjungan PHE KE 5 milik Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) di Jawa Timur, Jumat (8/6/2012), untuk merealisasikan target produksi minyak 40.000 bph dan 210 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2016.

JAKARTA, KOMPAS β€” Biaya produksi minyak dan gas bumi di Indonesia, khususnya di lapangan-lapangan tua berusia puluhan tahun, terus meningkat. Efisiensi operasi menjadi tuntutan di tengah melemahnya harga minyak mentah dunia. Pencapaian target pemerintah Indonesia memproduksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030 menjadi kian menantang.

Kepala Divisi Perencanaan Anggaran pada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dyah Anjarwati mengatakan, efisiensi biaya operasional menjadi tanggung jawab SKK Migas. Pasalnya, efisiensi tersebut akan berdampak langsung terhadap penerimaan negara dari sektor hulu migas.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan