logo Kompas.id
›
Ekonomi›Pemerintah Rombak Strategi...
Iklan

Pemerintah Rombak Strategi Pariwisata

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengubah strategi agar pariwisata dapat bertahan di tengah pandemi dan tumbuh secara berkualitas dan berkelanjutan. Tahun depan, pelaku usaha ditargetkan ikuti sertifikasi.

Oleh
Agnes Theodora
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3Uj8hz4PHLMJQ8HDO4byKwQZ214=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fa0fe6071-1d60-42b8-af1a-68f2a53ef001_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Petugas mendampingi wisatawan mancanegara saat berkeliling di kompleks Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, dari balik jendela Museum Sejarah Jakarta, Sabtu (17/10/2020). Seiring dengan diberlakukannya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi sejak Senin (12/10/2020), museum, gedung pertunjukan, serta gedung pelatihan seni dan budaya yang dikelola Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta kembali membuka layanan pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS â€” Pemerintah membenahi strategi industri pariwisata agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19. Sektor yang paling terpuruk akibat pandemi ini diharapkan dapat tumbuh lebih berkualitas dan berkelanjutan.

Tahun depan, semua pelaku usaha di sektor pariwisata ditargetkan sudah terdaftar untuk mengikuti sertifikasi CHSE  (cleanliness, health, safety, and environment sustainability). Sasarannya adalah usaha pariwisata, fasilitas  terkait, lingkungan masyarakat, serta destinasi pariwisata guna memberikan jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan