logo Kompas.id
EkonomiDenyut ”Open Trip” Kembang...
Iklan

Denyut ”Open Trip” Kembang Kempis

Jasa wisata ”open trip” dalam pusaran pagebluk. Senang tatkala banyak pengunjung, merana saat terjadi lonjakan kasus.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/niz39wXVgPbeK2DiRF90oeCC11k=/1024x657/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fe8980eea-5482-4dca-8806-75f797e0cdfc_jpg.jpg
Kompas/Agus Susanto

Perahu yang membawa wisatawan merapat di Pulau Kelor di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS — Pagebluk membuat denyut jasa open trip kembang kempis. Kini semakin lumrah terjadi pembatalan atau penjadwalan ulang keberangkatan wisatawan seiring gas rem kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Mengencangkan protokol kesehatan hingga membengkaknya biaya operasional menjadi pilihan supaya usaha tak mati suri.

Istilah open trip mengacu pada perjalanan wisata yang bisa diikuti siapa pun menuju satu tujuan. Liburan panjang menjadi angin segar bagi pelaku wisata, termasuk jasa open trip. Akan tetapi, lonjakan kasus membuyarkan semuanya karena harus ada pengetatan guna menekan laju penyebaran. Mau tidak mau, suka tidak suka, beragam penyesuaian terjadi supaya tak melulu buntung.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan