logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPenguatan Kelembagaan Petani...
Iklan

Penguatan Kelembagaan Petani Garam untuk Gairahkan Produksi

Persoalan klasik yang terus mendera petani garam di Jatim membuat mereka enggan berproduksi. Salah satu strategi untuk menggairahkan kembali produktivitas ditempuh dengan penguatan kelembagaan ekonomi berbasis koperasi.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ID11ibj7SKB8XJ_7lCNIk-6n0P0=/1024x650/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F0d25b6c1-6b8c-466f-b347-3d4669d3dae0_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petani menjahit karung ukuran 50 kilogram berisi garam di sentra produksi garam di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (21/10/2020). Hujan yang mulai turun menandai berakhirnya masa produksi garam di kawasan tersebut. Saat ini, harga garam dari petani Rp 200 per kilogram.

SURABAYA, KOMPAS β€” Persoalan klasik yang terus-menerus mendera petani garam di sentra produksi garam nasional di Jawa Timur membuat mereka enggan berproduksi. Salah satu strategi untuk menggairahkan kembali produktivitas ditempuh dengan penguatan kelembagaan ekonomi berbasis koperasi.

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, target produksi garam rakyat hingga akhir tahun ini sebesar 1,353 juta ton dengan rincian sebanyak 311.329 ton garam konsumsi dan 1,042 ton garam industri. Target produksi itu meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan