logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPelaku Pariwisata Minta PSBB...
Iklan

Pelaku Pariwisata Minta PSBB Transisi DKI Jakarta Dicabut

Sebanyak 18 asosiasi industri pariwisata nasional meminta Gubernur DKI Jakarta mencabut pembatasan sosial berskala besar. Pariwisata dinilai menjadi sektor yang paling terdampak oleh pembatasan aktivitas selama ini.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7N0GjWKNRPxDQYuCgwGz2E6coUM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fb3bdb8d0-e1b1-4771-963f-b156497b2d8e_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Petugas mendampingi wisatawan mancanegara saat berkeliling kompleks Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, dari balik jendela Museum Sejarah Jakarta, Sabtu (17/10/2020). Seiring dengan pemberlakuan masa pembatasan sosial berskala besar transisi sejak Senin (12/10/2020), museum, gedung pertunjukan, serta gedung pelatihan seni budaya yang dikelola Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta kembali membuka layanan pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Himpunan 18 asosiasi industri pariwisata nasional yang tergabung dalam Visit Wonderful Indonesia Board meminta Gubernur DKI Jakarta mencabut pembatasan sosial berskala besar. Mereka berkomitmen tetap menjalankan protokol kesehatan meskipun kebijakan pembatasan dicabut.

Sektor pariwisata termasuk paling terdampak pandemi Covid-19 karena pembatasan aktivitas selama ini, baik melalui pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total maupun PSBB transisi. Upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui PSBB dinilai akan efektif apabila semua pihak menyadari arti penting penerapan protokol kesehatan secara disiplin.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan