logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บHama Semut Resahkan Warga Desa...
Iklan

Hama Semut Resahkan Warga Desa Pageraji Banyumas

Warga di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, kian terganggu munculnya hama semut. Sudah sejak 2015, hama ini muncul dan kian meresahkan. Penyemprotan dilakukan untuk menekan populasi semut.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qSMpNzs3bB5eAMHdBcMy2mGlkCw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fc8f21676-0469-4fc9-ab86-befb2e328ecb_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Deretan semut berarak menuju tumpukan kayu di Desa Pageraji, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). Hama semut kian meresahkan warga setempat.

PURWOKERTO, KOMPAS โ€” Serangan hama semut sejak 2017 kian meresahkan warga di RT 003 RW 003 Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Selain menggigit tubuh di dalam rumah sehingga menyebabkan gatal, semut juga merusak makanan di atas meja. Pembelian obat antiserangga pun menjadi biaya pengeluaran tambahan per minggu untuk menekan populasi semut itu.

โ€Seminggu sekali bisa beli obat antiserangga ukuran 600 mililiter dengan harga Rp 34.000 sampai Rp 39.000 per botol. Kalau tidak punya uang, pakai air sabun yang disemprotkan, tetapi hasilnya tidak maksimal,โ€ kata Hidayat (35), salah satu warga Desa Pageraji, Senin (16/11/2020).

Editor:
agnespandia
Bagikan