Pesantren Berpotensi Besar sebagai ”Motor” Pemberdayaan Ekonomi
Peta jalan pengembangan dan replikasi model bisnis syariah diimplementasikan di 300 pesantren. Usaha yang digeluti di antaranya pengolahan air minum, daur ulang sampah, industri kreatif, pariwisata, dan perdagangan.
JAKARTA, KOMPAS — Pesantren menyimpan potensi sebagai motor penggerak ekonomi syariah nasional secara inklusif. Selain menjadi pusat pendidikan dan dakwah, institusi ini juga telah lama menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat, baik yang berada di dalam lingkungan pesantren sendiri maupun yang tinggal di lingkungan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam kegiatan bertajuk ”Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas, dalam Rangka Hari Santri Nasional”, Kamis (22/10/2020) siang. Gelaran ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020.