logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSulit Bertahan, Peritel Mulai ...
Iklan

Sulit Bertahan, Peritel Mulai Tutup Operasional Gerai

Usaha ritel makin tertekan oleh pandemi. Sebagian peritel mulai menutup gerai. Hasil riset JLL, tingkat okupansi pusat belanja di Jakarta triwulan III-2020 sekitar 88 persen, turun 2 persen daripada triwulan II-2020.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jXsWqoLD9bguMF4zfj8wuQclZHU=/1024x563/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fa62f0511-5959-4d31-b5ad-984114f4b12b_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pengunjung menyantap makanan di sentra kuliner di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali mengubah status dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperketat ke PSBB transisi untuk kedua kalinya.

JAKARTA, KOMPAS β€” Bergulirnya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB yang beberapa kali diperketat dan dilonggarkan belum mampu mengangkat daya tahan peritel. Selama triwulan III (Juli-September) 2020, sebagian peritel memilih untuk menutup operasional toko atau gerai karena tidak mampu bertahan.

Hasil survei JLL tentang Jakarta Real Estate Market Overview Triwulan III-2020, permintaan ruang ritel di pusat perbelanjaan di DKI Jakarta merosot menjadi -13.400 meter persegi (mΒ²). Hal itu, antara lain, dipicu oleh penutupan sejumlah peritel atau penyewa pada triwulan III-2020.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan