logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKendati Imbal Hasil Turun,...
Iklan

Kendati Imbal Hasil Turun, Obligasi Indonesia Masih Diminati Investor

Pemerintah masih mendapat akses pasar dengan suku bunga sangat baik. Era suku bunga global yang rendah menguntungkan Indonesia.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PLGTqehdVuYB7c7XXZBUOK5ly0Y=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Ffd49335a-2d4d-49d0-89de-8460c5e2a117_jpg.jpg
Kompas/Yuniadhi Agung

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan dalam konferensi pers penjelasan Undang-Undang Cipta Kerja di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/10/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Surat utang Pemerintah Indonesia dinilai masih menarik kendati tren daya serap pasar cenderung turun. Salah satu faktor yang menyebabkan animo investor di pasar obligasi menurun adalah rendahnya realisasi belanja pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pasar masih menyerap surat utang pemerintah kendati imbal hasil yang ditawarkan cenderung turun. Saat ini imbal hasil surat utang Pemerintah Indonesia tenor 10 tahun berkisar 6,8-6,9 persen, lebih rendah dari sebelum pandemi Covid-19 sekitar 9 persen.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan