logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บRespons Aspirasi Peternak,...
Iklan

Respons Aspirasi Peternak, DPRD Blitar Kirim Surati Kementerian Pertanian

Peternak ayam layer di Kabupaten Blitar mengadu kepada DPRD setempat terkait rendahnya harga telur yang diduga, salah satunya dipicu oleh surat edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Oleh
DEFRI WERDIONO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WsQa62DM3AULx9Owg8dTDu2m_CM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F68559928.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Widodo Setyohadi (60), peternak di Desa Pohgajih, Kecamatan Selorajo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memungut telur ayam dari kandang miliknya, Minggu (29/7/2018). Saat ini, harga telur ayam di tingkat peternak sudah normal, yaitu di bawah Rp 19.000 per kilogram. Namun, sayangnya, harga pakan berupa jagung dan konsentrat justru melambung. Kenaikan harga pakan ini diduga akibat pelemahan nilai rupiah terhadap dollar AS.

BLITAR, KOMPAS โ€” DPRD Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akan mengirim surat ke Kementerian Pertanian dalam hal ini Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan terkait rendahnya harga telur di tingkat peternak. Isi surat meminta agar Surat Edaran dari Dirjen PKH Nomor 09246/SE/PK.230/F/08/2020 tentang stabilisasi pasokan dan pembatasan telur tetas ditinjau kembali.

โ€Pemerintah Kabupaten Blitar sudah berkirim surat ke pusat, peternak juga sudah berkirim surat. Setelah ini, DPRD juga akan berkirim surat yang sama ke Kementerian Pertanian meminta agar SE ditinjau ulang,โ€ ujar anggota Komisi II DPRD Kabupaten Blitar, Sarwi Riyanto, saat dihubungi dari Malang, Kamis (8/10/2020).

Editor:
agnespandia
Bagikan