logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊProgram Biogas Sulit...
Iklan

Program Biogas Sulit Berkembang

Biogas adalah sumber energi terbarukan yang murah dan berkelanjutan. Sayangnya, banyak kendala pada program ini sehingga pertumbuhannya lamban.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cxVQ0qTSRbWKn3Qbr0vF05vKQcA=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fb9b2a4a6-c28a-4b05-90ee-0d4d1350ddd0_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas penanganan prasarana dan sarana Umum (PPSU) mengoperasikan mesin penghancur bahan kompos sebelum dialirkan ke tabung biodigester di lahan RW 005, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (11/8/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Program biogas di Indonesia sulit berkembang dan realisasinya jauh dari target yang ditetapkan. Mahalnya biaya investasi instalasi biogas menjadi salah satu alasan penyebab lambannya pertumbuhan biogas. Dari target kapasitas terpasang 131,9 juta meter kubik tahun 2020, sampai 2019 baru terpasang 26,28 juta meter kubik.

Biogas untuk rumah tangga di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai pengganti elpiji, minyak tanah, atau kayu bakar. Dengan memanfaatkan limbah rumah tangga dan kotoran ternak, melalui proses fermentasi atau dekomposisi dalam reaktor sederhana, gas dihasilkan dan dialirkan ke kompor-kompor biogas. Kandungan utama biogas adalah metana, karbon dioksida, hidrogen, dan nitrogen.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan