logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บTren Gempa Meningkat,...
Iklan

Tren Gempa Meningkat, Kerusakan Infrastruktur Diantisipasi

Upaya mengurangi risiko gempa mesti menjadi perhatian dalam membangunan infrastruktur. Apalagi, tren kejadian gempa cenderung meningkat dan pembangunan infrastruktur masih jadi salah satu fokus pemerintah di 2019-2024.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/D4goHc2kVnbqwOJAgu51h2gloHo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F91b228cb-cf75-4f3d-a912-0a567c51b055_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Pekerja menyelesaikan pembangunan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Cikunir di Jalan Daan Mogot, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Minggu (12/4/2020).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Aktivitas gempa di Indonesia menunjukkan tren meningkat beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, segenap dampak kerusakan yang ditimbulkannya mesti diantisipasi, antara lain dalam hal membangun infrastruktur. Apalagi, pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu program kerja pemerintah periode 2019-2024.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, sejak tahun 2013 ada tren peningkatan aktivitas gempa di Indonesia. โ€Sampai tahun 2016, rata-rata kejadian gempa bumi adalah 5.000-6.000 kali dalam setahun dengan berbagai magnitudo,โ€ kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan