Gelombang PHK Makin Gerus Daya Beli Masyarakat
Gelombang pemutusan hubungan kerja akibat pandemi menambah jumlah masyarakat miskin baru. Daya beli dan konsumsi turun, sementara risiko kredit macet semakin meningkat.
JAKARTA, KOMPAS — Gelombang pemutusan hubungan kerja telah memengaruhi kemampuan daya beli masyarakat. Apabila penurunan konsumsi tidak terbendung, risiko kredit macet akan meningkat dan mengancam sejumlah sektor industri yang bergantung pada tingkat daya beli masyarakat.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tirta Segara, berpendapat, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi menambah jumlah masyarakat miskin baru akibat pandemi Covid-19. ”Sepanjang pandemi, 5,23 juta pegawai mengalami PHK,” ucapnya dalam webinar bertajuk ”Indonesia Millenial Financial Summit”, di Jakarta, Senin (7/9/2020).