logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndustri Batam Waspadai...
Iklan

Industri Batam Waspadai Penularan dari Orang Tanpa Gejala

Pelonggaran pembatasan mobilitas diyakini membantu pertumbuhan ekspor nonmigas di Batam. Namun, jika tak waspada, penularan dari orang tanpa gejala bisa merebak dan justru akan menghambat kinerja sektor manufaktur.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U0uVW7PVwydUHlsu7uZvkCh2mXg=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F8bd2dca7-509a-4446-ba3d-da6ee5622cc0_jpeg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Pekerja memindahkan peti kemas dari kapal angkut ke atas sebuah truk yang telah menunggu di Pelabuhan Kargo Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (11/3/2020). Sejak lama, pengusaha industri manufaktur di Batam mengeluhkan mahalnya biaya pengiriman kontainer dari pelabuhan tersebut.

BATAM, KOMPAS β€” Selama pandemi, perekonomian Batam, Kepulauan Riau, sangat bergantung kepada industri manufaktur. Pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas diyakini akan mempercepat pertumbuhan ekspor nonmigas. Namun, jika tidak waspada, penularan Covid-19 dari orang tanpa gejala bisa merebak di pabrik dan berpotensi menghambat kinerja sektor manufaktur.

Wakil Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Tjaw Hioeng, Senin (7/9/2020), mengatakan, sebelumnya ekspor nonmigas memang sempat terhambat kebijakan pembatasan mobilitas yang dilakukan oleh China pada Januari-Februari dan Malaysia pada April-Mei. Namun, keadaan mulai berangsur normal sejak Juni 2020.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan