logo Kompas.id
EkonomiSaatnya Mengerem Kebijakan...
Iklan

Saatnya Mengerem Kebijakan Kontradiktif

Pemerintah jangan memaksakan membuka aktivitas ekonomi yang berpotensi mendorong lonjakan kasus Covid-19. Kini saatnya menginjak rem.

Oleh
Agnes Theodora
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ut9SUfVYvkHDzv4JH3KmmRYyEOg=/1024x693/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fe823c1ea-d6ab-4aa6-8e1a-9bb21b117b86_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Penumpang kereta mengantre di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2020). Saat pandemi Covid-19, antrean orang di moda angkutan umum kerap mengabaikan jaga jarak fisik yang ada.

JAKARTA, KOMPAS  — Strategi gas dan rem pemerintah dalam menangani pandemi sejauh ini tidak membawa Indonesia bergerak ke mana-mana. Kini saatnya pemerintah menginjak rem kebijakan ekonomi yang tidak efektif dan tancap gas menangani aspek kesehatan secara optimal demi pemulihan ekonomi yang berkesinambungan.

Sejak pertama kali digaungkan sebulan lalu, kebijakan ”gas dan rem” antara penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi cenderung kontradiktif. Kebijakan itu seolah menekan gas dan rem secara bersamaan, mobil meraung tetapi tidak jalan juga. Memasuki bulan keenam Covid-19, kesehatan masyarakat kian memburuk, sementara ekonomi tak kunjung pulih.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan