logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บJatim Masih Meringkuk Digebuk ...
Iklan

Jatim Masih Meringkuk Digebuk Pagebluk

Sejak menyerang pada pertengahan Maret 2020, wabah Covid-19 di Jawa Timur belum mereda, apalagi terkendali. Daerah dengan risiko tinggi terus meluas ke luar Surabaya Raya.

Oleh
AMBROSIUS HARTO/IQBAL BASYARI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2AymeroFebte11mwW8iJkNp00qs=/1024x645/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F42085291-3ec3-4928-beed-7a162144ee45_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Ketua RW 009 Nursianto Tomo mengecek ruang isolasi mandiri di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di RT 002 RW 009, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/9/2020).

Sejak menyerang pada pertengahan Maret 2020, wabah Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) di Jawa Timur belum mereda, apalagi terkendali. Aparatur dan masyarakat โ€Brang Wetanโ€, julukan lawas provinsi ini, perlu lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan jika ingin mengalahkan pagebluk yang telah menjadi pandemi global.

Di Indonesia, kasus pertama warga terjangkit Covid-19 diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Ketika itu, Covid-19 menyerang dua warga Depok, Jawa Barat. Selang 15 hari kemudian, Jatim mengumumkan enam warga Surabaya dan dua warga Malang positif Covid-19. Enam warga Surabaya itu ternyata merupakan tenaga kesehatan di RSUD Dr Soetomo sehingga bisa diyakini bahwa mereka tertular dari pasien atau pengunjung.

Editor:
agnespandia
Bagikan