logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บLonjakan Kasus Hambat...
Iklan

Lonjakan Kasus Hambat Pertumbuhan Konsumsi

Lonjakan kasus Covid-19 bisa menghambat pertumbuhan konsumsi. Masyarakat, terutama kelas menengah atas, cenderung kembali membatasi belanja dan keluar rumah.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN/cyprianus anto saptowalyono/bm lukita grahadyarini
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SMaE2crjt4vOmSHFCtFFP2_GjyM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F1c3a250d-a755-4e70-8405-0d14156319fa_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pegawai Kantor Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, diambil lendirnya saat tes usap yang dilakukan oleh tim medis Kecamatan Sawah Besar di Kantor Kecamatan, Selasa (18/8/2020). Tes usap itu bertujuan untuk melacak kasus-kasus virus korona baru yang muncul dan mencegah timbulnya kluster perkantoran. Masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi untuk wilayah DKI Jakarta kembali diperpanjang hingga 27 Agustus mendatang, mengingat tingkat temuan kasus positif Covid-19 yang cenderung meningkat.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Tekanan deflasi dalam dua bulan terakhir menyinyalkan konsumsi rumah tangga masih akan terkontraksi pada triwulan III-2020. Pemulihan konsumsi rumah tangga tertahan pada kelompok kelas menengah dan atas. Mereka masih mempertimbangkan kondisi terkini  untuk berbelanja karena ada peningkatan kasus Covid-19.

Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengatakan, deflasi dalam dua bulan terakhir dipengaruhi deflasi harga bergejolak dan rendahnya inflasi inti yang mengindikasikan perlemahan daya beli masyarakat. Kondisi ini sejalan dengan lesunya permintaan di tengah pandemi Covid-19.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan