Lima Tahun Berjalan, Pemanfaatan MEA Dinilai Belum Optimal
Infrastruktur industri lokal di Indonesia belum siap dan biaya logistik relatif tinggi. Ini menjadikan kebutuhan di daerah-daerah Indonesia yang berdekatan dengan negara tetangga banyak dipasok dari negara tersebut.
JAKARTA, KOMPAS โ Pelaku industri di Indonesia belum mendapatkan manfaat optimal dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah berjalan lima tahun ini. Hal ini tidak lepas dari ukuran pasar Indonesia yang memang lebih besar dibanding negara-negara tetangga. Daya saing industri dan biaya logistik juga masih menjadi faktor pembatas mengoptimalkan manfaat MEA tersebut.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan integrasi negara-negara anggota ASEAN di era perdagangan bebas yang diberlakukan pada 31 Desember 2015. Empat pilar MEA yang terus dibangun adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata dan berkeadilan, dan kawasan yang terintegrasi dengan ekonomi global.