logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDPR Tolak Relaksasi...
Iklan

DPR Tolak Relaksasi Pembangunan Smelter Freeport

Pandemi menyebabkan pembangunan smelter Freeport berjalan lambat. Tenaga kerja kontraktor dari sejumlah negara belum bisa ke Indonesia.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/89dJmsGoZMFeEIla92bNgzJcO_A=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FIMG_20200816_093310_1597755466.jpg
KOMPAS/HARRY SUSILO

Kawasan tambang terbuka Grasberg milik Freeport Indonesia di ketinggian sekitar 4.200 meter di atas permukaan laut, tampak lengang, Minggu (16/8/2020). Freeport sedang melakukan transisi pengoperasian tambang dari terbuka menuju bawah tanah.

JAKARTA, KOMPAS β€” PT Freeport Indonesia mengajukan permohonan pelonggaran waktu pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur, dari kesepakatan awal selesai pada 2023 menjadi 2024. Pandemi Covid-19 menjadi alasannya. Namun, Dewan Perwakilan Rakyat RI menolak permohonan itu.

Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) belum bisa segera dituntaskan. Tenaga kerja dari pihak kontraktor dari sejumlah negara belum bisa datang ke Indonesia lantaran pandemi ini. Pembatasan pergerakan orang tersebut menyebabkan target pengerjaan smelter kurang optimal.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan