logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKelola Ekspektasi Masyarakat...
Iklan

Kelola Ekspektasi Masyarakat untuk Tumbuhkan Konsumsi

Ekspektasi masyarakat mesti dikelola sebaik mungkin agar konsumsi rumah tangga tumbuh lebih tinggi. Selama konsumsi rumah tangga melemah, laju pemulihan ekonomi dipastikan bakal lebih lambat dari prediksi.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Q5mCTTCdNCIANDbrs27W9B2Mjcs=/1024x733/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fcff7c35e-b0b0-4e5e-8ba4-7d25fdda2bd2_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Petugas kebersihan mengenakan pelindung wajah saat bekerja di pusat perbelanjaan telepon seluler ITC Roxy, Jakarta, yang mulai ramai pengunjung, Sabtu (11/7/2020). Meski pemerintah sudah mengizinkan pusat perbelanjaan kembali beroperasi dan memperbolehkan masyarakat beraktivitas di luar pada masa tatanan normal baru ini, upaya itu belum serta-merta memulihkan kondisi ekonomi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Ekspektasi masyarakat mesti dikelola sebaik mungkin agar konsumsi tumbuh lebih tinggi. Selama konsumsi rumah tangga melemah, laju pemulihan ekonomi bakal lambat.

Pada triwulan II-2020, konsumsi rumah tangga minus 5,51 persen, jauh di bawah rata-rata pertumbuhannya yang mencapai 5 persen sebelum pandemi Covid-19. Oleh karena menyokong 60 persen perekonomian nasional, anjloknya konsumsi menekan pertumbuhan ekonomi ke zona negatif 5,32 persen. Oleh karena itu, upaya mengelola ekspektasi dinilai penting demi mendorong konsumsi.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan