logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บInvestor Mundur Jadi Preseden ...
Iklan

Investor Mundur Jadi Preseden Buruk Iklim Investasi

Shell, perusahaan migas asal Belanda, berniat hengkang dari Blok Masela, Maluku. Rencana ini dikhawatirkan mengganggu proyek produksi gas blok tersebut yang dijadwalkan pada triwulan II-2027.

Oleh
ARIS PRASETYO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5GifS1DXzQLHQtc0pDPx-Scjq50=/1024x689/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FIMG-20190616-WA0015_1560686938.jpg
DOKUMENTASI SKK MIGAS UNTUK KOMPAS

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hiroshige Seko, serta CEO sekaligus Presiden Direktur INPEX Corporation Takayuki Ueda menyaksikan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dan President Direktur INPEX Indonesia Shunichiro Sugaya menandatangani dokumen head of agreement atau HOA mengenai pengembangan lapangan hulu migas Abadi di Blok Masela, Maluku. Penandatanganan berlangsung di Jepang, Minggu (16/6/2019).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Produksi gas Blok Masela, Maluku, tak boleh terganggu rencana Shell, salah satu investor di blok minyak dan gas bumi tersebut, yang akan keluar dari proyek itu. Shell, perusahaan asal Belanda, memegang 35 persen di Blok Masela, sedangkan Inpex Corporation, perusahaan asal Jepang, menguasai 65 persen saham.

Akan tetapi, langkah Shell bisa menjadi preseden buruk iklim investasi di Indonesia.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan