logo Kompas.id
EkonomiMemburu Si ”Kilau Mini”
Iklan

Memburu Si ”Kilau Mini”

Di kala pandemi, harga emas melambung tinggi. Emas berukuran mini cukup banyak diminati, terutama oleh generasi milenial. Anak sekolah pun dapat berinvestasi emas melalui Tabungan Emas.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J/ARIS PRASETYO/BM LUKITA GRAHADYARINI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jflpF8mMdzWbpjRDjyWUhNwI1Bk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F0bc8728a-8611-41ae-97f2-9691021c4935_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (5/6/2020).

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan minat masyarakat Indonesia untuk membeli emas. Emas masih dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang paling aman. Emas mini dan emas batangan banyak diburu masyarakat sehingga produsen emas berlomba-lomba menambah pasokan.

Harga emas terkini cenderung melesat dibandingkan awal 2020, salah satunya karena pengaruh pandemi Covid-19. Harga emas atau logam mulia Antam berukuran 1 gram per Kamis (20/8/2020) dibanderol Rp 1.030.000 atau turun Rp 28.000 dari hari sebelumnya. Sementara harga emas Antam ukuran terkecil 0,5 gram juga turun sebesar Rp 14.000 menjadi Rp 545.000.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan