logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPedagang Keliling Enggan...
Iklan

Pedagang Keliling Enggan Gulung Tikar

Di antara sepinya aktivitas warga Jakarta akibat pandemi Covid-19, para pedagang keliling bertahan mengadu nasib. Pemasukan yang seret tetap dinantikan demi mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari.

Oleh
INSAN ALFAJRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tMAcsxYFpvyxUQ17U3dZq5eeuyA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F3bf7c81c-e42b-4151-a7ff-7fa02669fae9_jpg.jpg
KOMPAS/INSAN ALFAJRI

Pedagang makanan keliling melintas di Jembatan Layang Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2020).

Pandemi Covid-19 memaksa pedagang keliling di Jakarta lebih lihai dalam melihat peluang. Berbagai strategi ditempuh agar mereka tak bangkrut di tengah perekonomian warga yang tengah lesu. Akan tetapi, selesu-lesunya gerak Ibu Kota, masih ada sejumput rezeki yang bisa dikantongi para pedagang ini.

Pada Kamis (20/8/2020) siang, Wahidin (55), pedagang ketoprak, tidak lagi mangkal di Jalan Taman Jati Baru, Jakarta Pusat. Ia pindah ke belakang Kementerian Perhubungan di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Langkah ini dipilih karena sekarang hari libur dan tak ada pembeli di Jati Baru.

Editor:
agnesrita
Bagikan