logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บPetani Sawit Butuh Pabrik...
Iklan

Petani Sawit Butuh Pabrik Swadaya untuk Dongkrak Pendapatan

Pabrik berskala UMKM ini didirikan untuk menjaga kestabilan pendapatan petani kelapa sawit swadaya, terutama saat panen raya. Yang kerap terjadi ketika panen raya, TBS petani mandiri selalu dinomorduakan.

Oleh
M Paschalia Judith J
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qIfhQuzFmaljEj72HgxiYA5bvqE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F75893113_1550763168.jpg
KOMPAS/FABIO M LOPES COSTA

Tampak sejumlah mesin pengolahan tandan buah segar dari kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Pabrik Tulip Mill di Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (21/2/2019). Pabrik milik PT Tandan Sawita Papua dapat memproduksi 1.800 ton CPO selama 20 jam beroperasi.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Kehadiran pabrik berskala usaha mikro, kecil, dan menengah di dekat perkebunan petani swadaya atau mandiri sangat berperan strategis. Pabrik ini bisa meningkatkan pendapatan petani.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Gulat Medali Emas Manurung mengatakan, selama ini petani mandiri membutuhkan keadilan harga. Penghasilan yang diperoleh petani rata-rata terpotong 12 persen ketika membawa tandan buah segar (TBS) dari perkebunan ke pabrik kelapa sawit.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan