logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKaryawan Bawa Bekal, Pedagang ...
Iklan

Karyawan Bawa Bekal, Pedagang Makanan Terjungkal

Pembatasan aktivitas di perkantoran dan kebiasaan pekerja membawa bekal berimbas pada para pedagang makanan. Omzet mereka anjlok. Makanan yang sudah disiapkan juga kerap tidak habis meskipun jumlahnya sudah dikurangi.

Oleh
INSAN ALFAJRI / FAJAR RAMADHAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9jxZ70LdjtBZJeeHv3P7KzsuwL4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F0c8a6698-bc77-419f-8574-f301aeeb27b9_jpg.jpg
KOMPAS/INSAN ALFAJRI

Pedagang bakso urat di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Wagiyem (45), Jumat (7/8/2020), mengatakan bahwa omzet masih belum normal.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penjaja makanan masih menghadapi masa-masa sulit di tengah pandemi Covid-19. Merosotnya jumlah pembeli amat terasa pada pemasukan mereka. Porsi makanan yang sudah dikurangi pun kerap tidak habis terjual.

Pedagang bakso urat di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Wagiyem (45), duduk sendirian di warungnya, Jumat (7/8/2020) siang. Sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, siang hari merupakan jam sibuk di warung Wagiyem. Pembeli bisa mengantre hingga setengah jam demi semangkok bakso.

Editor:
agnesrita
Bagikan