logo Kompas.id
EkonomiPeternak Rakyat Makin Sekarat
Iklan

Peternak Rakyat Makin Sekarat

Pandemi Covid-19 membuat kematian seolah datang lebih awal bagi peternak unggas skala kecil. Penurunan harga jual terus berulang dan makin intens beberapa tahun terakhir. Mereka ”bertarung” di medan yang timpang.

Oleh
Mukhamad Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rfY2bmaBw58QJs7OW3OcSwGhZkY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F6dfe705d-714f-4697-b58d-18b5522a9c46_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ayam-ayam di salah satu kandang peternakan ayam petelur di Kampung Totogan, Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, menunggu diberi pakan, Senin (11/5/2020).

Dalam situasi normal, napas peternak unggas rakyat sebenarnya sudah tersengal-sengal. Jatuh bangun di medan perang yang timpang dan tekanan bertubi-tubi yang memaksa mereka rugi berkali-kali. Pandemi Covid-19 membuat waktu kematian seolah datang lebih awal.

Anjloknya permintaan sejak pandemi datang membuat peternak skala kecil kelimpungan. Pembatasan pergerakan di sejumlah wilayah seiring dengan meluasnya kasus Covid-19 di Indonesia menekan harga ayam ras di tingkat peternak hingga jauh di bawah ongkos produksinya. Dengan modal cekak, mereka semakin terdesak.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan