logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊAkibat Pandemi Covid-19,...
Iklan

Akibat Pandemi Covid-19, Indonesia Alami Deflasi Tak Wajar

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dua bulan setelah masa Ramadhan-Lebaran masih mengalami inflasi. Artinya, deflasi ini tidak wajar karena situasinya tidak normal.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bQlcw9sUlz_H6Wg4NmTyO8ssdEI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F10b8a15c-08a6-482a-9cd3-4b3c1c8fc6b7_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto memberikan sambutan pada Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1/2020). BPS akan menyelenggarakan sensus penduduk yang ketujuh pada 2020 ini dengan menggunakan metode kombinasi, menggabungkan pendataan mandiri secara daring pada 15 Februari hingga 30 Maret 2020 dan pendataan oleh petugas yang mendatangi rumah warga pada Juli 2020.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pada Juli 2020, Indonesia mengalami penurunan indeks harga konsumsi atau deflasi. Deflasi ini dinilai tak wajar. Pergerakan dan tren indeks harga tersebut dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,1 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dua bulan setelah masa Ramadhan-Lebaran masih mengalami inflasi.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan