logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บSinkronkan Program Literasi...
Iklan

Sinkronkan Program Literasi Digital bagi Pelaku UMKM

Kini, ketika pandemi Covid-19 mengubah perilaku konsumen dan menuntut pelaku usaha bermigrasi ke daring, mayoritas pelaku UMKM di Indonesia kesulitan beradaptasi. Program literasi digital mesti padu.

Oleh
M Paschalia Judith J/Agnes Theodora/Karina Isna I/C Anto Saptowalyono
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zgfCVYUUMZtePcyqiB4ZRG_zwZY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F64d08243-074a-4f0d-9844-5b12b5954239_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Rini, pemilik UMKM batik Kanagoods di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, mengontrol kain batiknya yang sedang dijemur setelah proses pewarnaan, Senin, (27/7/2020). Pandemi Covid-19 menyebabkan penjualan secara tatap muka batik dengan pewarnaan alam tersebut jatuh. Untuk menyiasatinya, Kanagoods memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk memasarkan batiknya.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Program literasi digital bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM tersebar di sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah. Akibatnya, dampak yang diharapkan tidak optimal. Kini, ketika pandemi Covid-19 menuntut pelaku usaha bermigrasi ke daring, mayoritas pelaku UMKM kesulitan beradaptasi.

Selain pemerataan akses infrastruktur telekomunikasi, Co-founder UKMIndonesia.id Dewi Meisari menilai, UMKM membutuhkan kurikulum literasi digital yang padu secara nasional agar tidak timbul ketimpangan. โ€Literasi digital bagi UMKM juga mesti dipegang oleh satu leading sector agar lebih efisien,โ€ ujarnya, saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan