UMKM
Menang dan Kalah
Segmen usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki daya juang dan cukup lentur dalam berusaha, termasuk dalam menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Namun, tak semuanya menang. Ada juga UMKM yang kalah.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F209d2f4e-a772-4f02-9042-402e87f41025_jpg.jpg)
Rini, pemilik UMKM batik Kanagoods, menunjukkan gerai batiknya di ”marketplace” Tokopedia di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Senin, (27/7/2020). Pandemi Covid-19 menyebabkan penjualan secara tatap muka batik dengan pewarnaan alam tersebut jatuh. Untuk menyiasatinya, Kanagoods memanfaatkan media sosial dan ”marketplace” untuk memasarkan batiknya.
”Kami akan tutup untuk seterusnya,” tulis Andika, melalui pesan singkat, Selasa (28/7/2020) siang.
Isi pesan singkat itu bukan kabar yang menyenangkan. Apalagi, disampaikan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang meluluhlantakkan perekonomian dunia dan banyak negara, termasuk Indonesia.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Menang dan Kalah".
Baca Epaper Kompas