logo Kompas.id
EkonomiKebangkitan Ekonomi dari Rumah...
Iklan

Kebangkitan Ekonomi dari Rumah Hadapi Paradoks

Pandemi Covid-19 merubah perilaku konsumen dan membuka peluang bisnis daring yang lebih luas. Namun, peluang belum bisa dimanfaatkan mayoritas pelaku UMKM, terutama soal keterbatasan akses dan penguasaan digital.

Oleh
Agnes Theodora / C Anto Saptowalyono / M Paschalia Judith
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KH7HwXmeTdS5BSUP1qJGo5514oI=/1024x812/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200529_202307_1590758674.jpg
DASEP BADRUSALAM UNTUK KOMPAS

Berbagai sayuran hasil panen petani Kampung Dayeuh Manggung, Desa Sindang Mekar, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, ditampung di kedai teh milik Dasep. Di tengah pandemi, berkurangnya permintaan sayur ke pasar, melahirkan inovasi pemasaran daring.

JAKARTA, KOMPAS — Pembatasan gerak dan tuntutan menjaga jarak fisik akibat pandemi Covid-19 membentuk kebiasaan baru yang mendorong lahirnya ”ekonomi dari rumah”. Peluang  baru muncul seiring perubahan besar perilaku konsumen, yakni dari  jalur luring ke daring, yang ditopang oleh teknologi digital.

Peluang itu semestinya bisa dinikmati oleh   usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)  yang jumlahnya mencapai 64 juta unit dan menyerap 116,98 juta  tenaga kerja nasional. Namun, problem akses dan literasi digital membuat peluang itu   tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan