logo Kompas.id
EkonomiBangga Apa Adanya, Adanya Apa ...
Iklan

Bangga Apa Adanya, Adanya Apa Bangga

Sekelompok muda-mudi pegiat di Yayasan Arek Lintang (Alit) Surabaya, Jawa Timur, mencoba melawan gaya hidup ”hypebeast” dengan gerakan ”hypeabizz” yang pada prinsipnya bangga jadi diri sendiri, apa adanya dan adanya apa.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nm4Jd2yzLOQwYxW_ErXB1jsMxlc=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200726bro-alit2_1595760508.jpg
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Pertanian urban yang dikembangkan oleh mahasiswa sukarelawan di sekretariat Yayasan Arek Lintang (Alit), Surabaya, Jawa Timur. Pertanian urban merupakan salah satu gerakan untuk membangkitkan kepercayaan diri generasi muda bahwa bertani itu keren dan kekinian.

Gaya hidup hypebeast, berbusana trendi, terkini, dan bermerek diyakini turut membawa dampak negatif, terutama bagi muda-mudi dari keluarga miskin. Bahkan, segelintir dari mereka terpaksa tercebur dalam pelacuran anak dan remaja demi mengikuti gaya hidup tadi.

Tak ingin akibat buruk hypebeast meluas, khususnya di kalangan anak dan remaja, sekelompok muda-mudi pegiat di Yayasan Arek Lintang (Alit) Surabaya, Jawa Timur, melawan. Mereka menggemakan hypeabizz yang disebut apa pun cara untuk menghabisi hypebeast, gaya hidup amat konsumtif yang memiskinkan.

Editor:
agnespandia
Bagikan