logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPotensi dari Sawit
Iklan

Potensi dari Sawit

Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar minyak. Padahal, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang cukup banyak yang bisa dimanfaatkan.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qIfhQuzFmaljEj72HgxiYA5bvqE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F75893113_1550763168.jpg
KOMPAS/FABIO M LOPES COSTA

Tampak sejumlah mesin pengolah tandan buah segar kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Pabrik Tulip Mill di Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (21/2/2019). Pabrik milik PT Tandan Sawita Papua dapat memproduksi 1.800 ton CPO selama 20 jam beroperasi.

Pekan lalu, pihak perwakilan Jepang menyatakan minat untuk mengimpor lebih banyak cangkang kelapa sawit dari Indonesia. Limbah hasil kebun sawit ini bisa dipakai sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga biomassa. Padahal, tak hanya cangkangnya, turunan produk minyak sawit juga menjadi bahan bakar nabati.

Indonesia adalah produsen terbesar minyak sawit (CPO) di dunia. Data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia menunjukkan, produksi CPO Indonesia di 2019 sebanyak 47 juta ton. Angka itu naik dari 2018 yang sebanyak 43,1 juta ton dan 38,1 juta ton di 2017.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan