logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKoperasi Belum Jadi Soko Guru ...
Iklan

Koperasi Belum Jadi Soko Guru Ekonomi

Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat rata-rata 16,31 persen penduduk dunia menjadi anggota koperasi. Namun di Indonesia, baru sekitar 8,41 persen masyarakat yang bergabung dalam koperasi.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GDLBC_5EF-U6qaWNJNwHSoQBcPc=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F6dc4d05a-6630-4733-bdfd-b4ff5127a8f0_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Sejumlah remaja membantu menyiapkan bahan pembuatan pakaian alat pelindung diri (APD) yang dikerjakan oleh warga difabel di tempat usaha jahit Widodo, Desa Donoharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (28/3/2020). Selama wabah Covid-19, tempat itu mengalihkan usaha pembuatan pakaian biasa menjadi tempat pembuatan APD dengan tenaga kerja enam warga difabel anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian Difabel Ngaglik yang merupakan kelompok dampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.

JAKARTA, KOMPAS β€” Cita-cita menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian di Indonesia masih jauh dari pencapaian. Koperasi hingga saat ini belum menjadi pilihan utama masyarakat sebagai lembaga ekonomi atau badan usaha.

Partisipasi penduduk Indonesia menjadi anggota koperasi masih rendah. Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat rata-rata 16,31 persen penduduk dunia menjadi anggota koperasi.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan