GAS BUMI
DPR Desak Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga Dioptimalkan
Pemerintah menargetkan jaringan gas rumah tangga terpasang sebanyak 4 juta sambungan di 2024. Jaringan gas rumah tangga dapat menekan subsidi elpiji hingga Rp 3,3 triliun per tahun. Program ini perlu dioptimalkan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F53a22f96-77b0-416d-bfda-9748365c6b4e_jpg.jpg)
Petugas PGN mendeteksi kebocoran jaringan gas dengan menggunakan alat LaseMethane Mini di Perumahan Budha Szu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (12/2/2020). Pada tahun ini, pemerintah melalui Perusahaan Gas Negara (PGN) akan membangun 266.000 jaringan gas rumah tangga di 49 kabupaten/kota. Dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan 10 juta sambungan gas rumah tangga terpasang dalam 5-10 tahun mendatang.
JAKARTA, KOMPAS — Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat mendesak PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengoptimalkan pembangunan jaringan gas rumah tangga yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Jaringan gas rumah tangga yang bersumber langsung dari gas bumi dapat berfungsi sebagai pengganti elpiji. Dari perhitungan PGN, penggunaan gas rumah tangga dapat menghemat subsidi elpiji hingga Rp 3,3 triliun per tahun.
Hal itu mengemuka dalam rapat dengar pendapat jajaran direksi PGN dengan anggota Komisi VII DPR, Senin (6/7/2020), di Jakarta. Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR Ramson Siagian dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), sedangkan PGN dipimpin langsung Direktur Utama PGN Suko Hartono.