logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPenyesuaian Keuangan...
Iklan

Penyesuaian Keuangan Masyarakat Dapat Menggerus Tabungan

Masyarakat kelompok sosio-ekonomi lebih rendah atau yang berpenghasilan di bawah Rp 700.000 per bulan berpotensi tidak dapat menabung atau mengembalikan pinjamannya dalam beberapa waktu ke depan.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fZCTdhtk5ulpf22skG5AbgeuwWQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F41234f59-40cc-4452-9c1f-6edfed5f0b5b_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Buruh mengangkut dan menata semen yang telah dimasukkan ke dalam lambung kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (1/6/2020). Untuk memindahkan semen tersebut, mereka dibayar secara borongan dengan upah Rp 8.000 per tonnya. Pekerjaan tersebut biasanya dikerjakan oleh 10 hingga 13 buruh. Dalam sehari, setiap buruh meraup pendapatan sekitar Rp 100.000, tergantung banyaknya jumlah anggota kelompok dan banyaknya orderan yang diterima.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 membuat masyarakat menyesuaikan anggaran, pengeluaran, dan keuangan keluarga. Penyesuaian ini berdampak pada pengurangan tabungan, khususnya di masyarakat dengan kelas soial-ekonomi lebih rendah atau lower SES.

Director of Consumer Panel Nielsen Connect Indonesia Mia Triscahyani menyatakan, ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 mendorong konsumen menyesuaikan anggaran, pengeluaran, dan keuangan keluarga. Pada masyarakat di kelompok lower SES, pos anggaran untuk rekreasi dikurangi hingga 28 persen, sedangkan untuk tabungan dan pinjaman dikorbankan dan dikurangi hingga 18 persen.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan