logo Kompas.id
›
Ekonomi›Pertumbuhan Penjualan Eceran...
Iklan

Pertumbuhan Penjualan Eceran Minus 16,9 Persen

Bank Indonesia menyebut penurunan pertumbuhan penjualan eceran yang cukup dalam terjadi di Jakarta, yaitu minus 46,7 persen, Banjarmasin minus 36,6 persen, dan Denpasar minus 31,8 persen.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Vq4KFbDhTwuC_8zt4sXPyREMPu8=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F93e64fab-e114-4e27-a3fa-886355b80c7f_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Calon pembeli mengamati koleksi pakaian di gerai ritel di Mal Ambasador, Jakarta Selatan, Senin (15/6/2020). Hari pertama dibukanya mal di Jakarta belum ada geliat yang berarti, selain pihak pengelola mal yang telah mempersiapkan protokol pencegahan Covid-19 dan pedagang yang memulai kembali aktivitas dengan tatanan normal baru.

JAKARTA, KOMPAS â€” Penanganan pandemi Covid-19 yang berujung pada pembatasan sosial berskala besar menyebabkan penjualan eceran merosot tajam. Penurunan mendalam itu terjadi di semua lini penjualan eceran, terutama pada subkelompok sandang, serta barang budaya dan rekreasi.

Hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia pada April 2020 menyebutkan, Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 190,7. Pertumbuhannya minus 16,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Penurunan pertumbuhan ini lebih dalam dari periode Maret 2020 yang minus 4,5 persen.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan